Cara Input Riwayat Pendidikan Formal di Dapodik 2026: Panduan Lengkap

Blog tentang Pendidikan - Setiap tahun, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus memperbarui sistem pendataan sekolah melalui aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Aplikasi ini bukan sekadar alat administrasi, melainkan fondasi utama dalam pemetaan pendidikan nasional. Dari data siswa, sarana prasarana, hingga riwayat pendidikan guru yang semuanya bermuara di satu tempat yaitu Dapodik.

Salah satu bagian penting dalam aplikasi ini adalah pengisian riwayat pendidikan formal guru dan tenaga kependidikan (PTK). Meski terlihat sederhana, proses ini kerap menjadi tantangan bagi operator sekolah dan guru, terutama saat versi aplikasi diperbarui. Pada tahun 2026, versi terbaru Dapodik menghadirkan sejumlah penyesuaian, termasuk dalam menu Riwayat Pendidikan Formal.

Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang bagaimana cara menginput riwayat pendidikan SD, SMP, hingga SMA di Dapodik versi terbaru. Tak hanya itu, pembahasan juga dilengkapi dengan konteks, tips praktis, dan interpretasi agar proses input data menjadi lebih mudah dipahami dan minim kesalahan.

Mengapa Riwayat Pendidikan Harus Diinput di Dapodik?

Sebelum masuk ke langkah-langkah teknis, mari pahami dulu alasan di balik pentingnya pengisian data ini.

Dapodik berfungsi sebagai sistem basis data pendidikan nasional. Di dalamnya tersimpan seluruh informasi penting tentang sekolah, guru, siswa, dan tenaga kependidikan. Bagi guru, data riwayat pendidikan formal berperan sebagai identitas akademik resmi yang menjadi dasar dalam berbagai urusan administratif, seperti:

  1. Verifikasi Karier dan Pangkat – Data pendidikan menjadi bukti jenjang akademik seorang guru yang memengaruhi kenaikan pangkat dan jabatan fungsional.
  2. Pemenuhan Syarat Sertifikasi dan Tunjangan – Riwayat pendidikan digunakan untuk memverifikasi kualifikasi guru dalam program sertifikasi profesi dan tunjangan.
  3. Pendataan Nasional – Informasi dari Dapodik membantu pemerintah merancang kebijakan pendidikan berbasis data.
  4. Validasi Keabsahan Ijazah dan Gelar – Dengan penginputan data yang benar, sistem nasional bisa mencocokkan ijazah guru dengan data resmi dari kementerian.

Dengan kata lain, kesalahan kecil seperti salah tahun lulus atau nama sekolah bisa berdampak besar mulai dari gagal validasi hingga tertundanya tunjangan. Itulah mengapa pengisian data ini harus dilakukan dengan cermat.

Perubahan dan Aturan Baru di Dapodik 2026

Versi 2026 dari Dapodik membawa sejumlah pembaruan teknis dan tampilan menu. Salah satu pembaruan penting adalah penyesuaian format pada bagian Riwayat Pendidikan Formal untuk guru (PTK).

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  1. Kolom Baru dan Validasi Otomatis: Dapodik kini melakukan pengecekan otomatis antara tahun lahir, tahun masuk, dan tahun lulus agar tidak terjadi ketidakwajaran (misalnya lulus SD di usia 8 tahun).
  2. Integrasi Data S1 Otomatis: Untuk jenjang sarjana (S1) dan ke atas, pengisian tidak lagi dilakukan di aplikasi Dapodik sekolah, melainkan di laman khusus PTK Data Dik. Sistem kemudian menarik data ijazah secara otomatis dari database kementerian.
  3. Bidang Studi “Umum”: Untuk jenjang SD–SMA, kolom bidang studi kini bersifat wajib diisi dan diarahkan untuk memilih opsi “Umum” jika tidak ada spesialisasi tertentu.
  4. Sinkronisasi Lebih Cepat: Proses sinkronisasi data kini lebih stabil, asalkan koneksi internet lancar dan registrasi sekolah valid.

Perubahan ini dibuat agar data guru di seluruh Indonesia lebih seragam, valid, dan terhubung langsung dengan sistem pusat.

Persiapan Sebelum Input Data

Sebelum membuka aplikasi Dapodik, pastikan semua dokumen dan informasi berikut telah siap:

  1. Ijazah SD, SMP, dan SMA/SMK – untuk memastikan tahun masuk, tahun lulus, dan nama sekolah tertulis dengan benar.
  2. Nomor Induk Siswa (NIS) atau NISN – sebagian sekolah sudah mencantumkannya di ijazah.
  3. Transkrip Nilai atau Nilai Akhir – beberapa kolom membutuhkan nilai rata-rata ujian akhir.
  4. Kode Registrasi Sekolah – dibutuhkan untuk mengakses atau menukar pengguna di aplikasi.
  5. Koneksi Internet Stabil – penting untuk sinkronisasi data agar tidak terjadi kegagalan unggah.

Sebelum melakukan input, disarankan juga untuk membuat cadangan (backup) data sekolah agar perubahan yang dilakukan tidak menyebabkan kehilangan data lama.

Langkah-langkah Input Riwayat Pendidikan di Dapodik 2026

Berikut panduan lengkap dan sistematis untuk melakukan pengisian data riwayat pendidikan formal guru:

1. Login dan Tukar Akses Pengguna

  • Buka aplikasi Dapodik versi 2026 di komputer sekolah.
  • Masuk menggunakan akun operator sekolah.
  • Klik menu Pengaturan → pilih Tukar Akses Pengguna.
  • Masukkan kode registrasi sekolah, lalu klik “OK”.
  • Pilih nama guru atau tenaga kependidikan yang akan diinput datanya.

Langkah ini penting agar operator dapat mengakses akun PTK tertentu secara langsung tanpa harus keluar dari akun sekolah. Nah,bagi rekan guru yang ingin menginput datanya secara mandiri, maka bisa meminta akun dapodiknya masing-masing pada operator sekolah dan login menggunakan akun tersebut.

2. Buka Data Guru dan Masuk ke Menu Riwayat Pendidikan Formal

  • Setelah berpindah ke akun PTK, pilih menu GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) → Guru.
  • Klik nama guru hingga tampilan berubah warna (biasanya oranye atau biru muda).
  • Klik tombol Ubah untuk mengedit data guru yang bersangkutan.
  • Buka tab Riwayat Pendidikan Formal.

Pada tahap ini, sistem akan menampilkan tabel kosong atau daftar riwayat pendidikan yang pernah diisi sebelumnya.

3. Input Data Jenjang SD

Untuk mulai menginput data ijazah SD, maka bapak/ibu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Klik Tambah untuk membuat entri baru.
  • Bidang Studi: pilih “Pendidikan Umum”.
  • Jenjang Pendidikan: pilih “SD/sederajat”.
  • Gelar Akademik: isi dengan tanda “–”.
  • Nama Satuan Pendidikan: tulis nama sekolah sesuai ijazah (contoh: SD Negeri 1 Cempaka).
  • Fakultas: kosongkan (tidak relevan untuk jenjang SD).
  • Kependidikan: pilih “Tidak”.
  • Tahun Masuk & Tahun Lulus: isi sesuai data di ijazah.
  • NIS/NISN: masukkan sesuai ijazah.
  • Masih Sekolah: pilih “Tidak”.
  • Semester: isi sesuai durasi belajar (SD umumnya 12 semester).
  • Nilai Akhir: opsional, dapat diisi rata-rata nilai ujian akhir.
  • Klik Simpan.

4. Input Data Jenjang SMP/MTs

Untuk menginput ijazah SMP, maka langkahnya hampir sama dengan menginput ijazah SD, dengan beberapa penyesuaian:

  • Bidang Studi: tetap “Pendidikan Umum”.
  • Jenjang Pendidikan: pilih “SMP/sederajat”.
  • Nama Sekolah: tulis lengkap sesuai ijazah.
  • Tahun Masuk & Lulus: sesuaikan (biasanya 3 tahun).
  • Semester: isi 6 semester.
  • Nilai Akhir: diisi jika tersedia.
  • Klik Simpan untuk menyimpan data.

5. Input Data Jenjang SMA/SMK

Tahapan berikutnya adalah mengisi riwayat pendidikan menengah, caranya juga sama seperti menginput ijazah SD dan SMP:

  • Klik Tambah kembali.
  • Bidang Studi: pilih “Pendidikan Umum”.
  • Jenjang: pilih “SMA/sederajat” atau “SMK” jika kejuruan.
  • Gelar Akademik dan Fakultas dikosongkan saja.
  • Nama Sekolah: isi sesuai ijazah.
  • Kependidikan: pilih ya
  • Tahun Masuk/Lulus: sesuaikan dengan data di dokumen.
  • NIS/NISN: masukkan nomornya dengan benar.
  • Masih studi/kuliah, pilih tidak.
  • Semester: isi 6 semester.
  • Nilai Akhir: isi rata-rata nilai ujian nasional (jika tercantum).
  • Klik Simpan.

6. Sinkronisasi Data

Setelah seluruh jenjang pendidikan berhasil diinput, langkah terakhir adalah sinkronisasi. Untuk melakukan sinkronisasi maka operator perlu tukar pengguna lagi ke akun kepala sekolah, caranya:

  • Kembali ke menu utama aplikasi dengan menekan menu kembali ke admin.
  • Setelah kembali ke beranda, maka lakukan tukar pengguna seperti yang penulis jelaskan diawal.
  • lalu pilih nama kepala sekolah dan klik tukar pengguna
  • Setelah masuk ke beranda akun kepala sekolah, maka klik menu sinkronisasi.
  • Lalu klik setiap tabulasi yang ada disana mulai dari tab sekolah sampai tab referensi.
  • Setelahnya baru kembali klik menu sinkronisasi yang ada bilah daftar menu sebelah kiri.
  • Jika muncul tampilan top up maka klik ya, lalu klik lanjut, klik tampilkan, dan centang semua poin yang ada disana (poin 1 sampai 23)
  • klik konfirmasi dapodik dan lanjut sinkronisasi.
  • Pastikan koneksi internet stabil selama proses ini berlangsung.
  • Tunggu proses 100% hingga muncul notifikasi “Data Berhasil Dikirim”.

Sinkronisasi memastikan semua data dari aplikasi lokal tersimpan ke server pusat Dapodik. Jika langkah ini dilewati, data tidak akan tercatat secara nasional.

Pengisian Data untuk Jenjang S1 dan di Atasnya

Untuk guru yang telah menempuh pendidikan tinggi (S1, S2, atau S3), proses pengisian tidak dilakukan di aplikasi Dapodik sekolah. Sistem baru telah memisahkan jalur input agar lebih akurat dan aman.

  1. Buka laman resmi PTK Data Dik melalui peramban internet.
  2. Login menggunakan akun PTK masing-masing.
  3. Pilih menu Riwayat Pendidikan → Tambah Data Baru.
  4. Isi informasi seperti: jenjang, bidang studi, nama universitas, tahun masuk dan lulus, NIM, serta IPK.
  5. Simpan dan konfirmasi data.

Sistem kemudian akan menarik data dari pusat jika ijazah sudah terdaftar di database nasional. Ini membuat proses validasi lebih cepat dan mengurangi risiko data ganda.

Tips dan Catatan Penting

Agar proses input riwayat pendidikan di Aplikasi Dapodik 2026 berjalan lancar dan bebas dari kesalahan validasi, berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh operator sekolah maupun pendidik:

1. Gunakan Data Resmi, Bukan Ingatan Pribadi

Selalu ambil data dari dokumen asli seperti ijazah atau rapor terakhir. Jangan mengandalkan perkiraan, terutama untuk tahun masuk dan tahun lulus.

Kesalahan satu angka saja bisa membuat sistem menolak data atau menyebabkan ketidaksesuaian dengan arsip pusat.

2. Isi Kolom “Bidang Studi” dengan Tepat

Untuk jenjang SD hingga SMA, pastikan kolom “Bidang Studi” diisi dengan “Umum”.

Jika dibiarkan kosong, sistem akan menampilkan peringatan validasi dan data tidak akan tersimpan sempurna.

3. Gunakan Tanda Strip (–) pada Kolom yang Tidak Relevan

Beberapa kolom, seperti “Gelar Akademik” atau “Fakultas”, tidak berlaku untuk jenjang di bawah perguruan tinggi.

Cukup isi dengan tanda strip “–” agar aplikasi mengenali kolom tersebut sebagai tidak wajib diisi.

4. Perhatikan Logika Tahun

Sistem Dapodik memiliki algoritma pemeriksaan logis terhadap tahun lahir dan tahun kelulusan.

Misalnya, jika seorang guru lahir pada tahun 1990, tidak mungkin lulus SD pada 1995. Data dengan selisih usia yang tidak wajar akan otomatis ditolak.

5. Lakukan Sinkronisasi Secara Rutin

Disarankan melakukan sinkronisasi minimal satu kali dalam seminggu.

Langkah ini memastikan setiap perubahan atau pembaruan data tersimpan di server pusat Kemdikbud dan mencegah kehilangan data akibat error lokal.

6. Simpan Bukti Input sebagai Arsip Pribadi

Setelah setiap tahap pengisian (SD, SMP, SMA), ambil screenshot atau cetak hasil input sebagai bukti administrasi.

Bukti ini berguna untuk keperluan audit data atau jika terjadi perbedaan antara data lokal dan pusat.

7. Perbarui Aplikasi Secara Berkala

Versi Dapodik 2026 membawa sejumlah peningkatan, termasuk fitur validasi otomatis dan perbaikan bug.

Pastikan aplikasi selalu diperbarui agar proses input tidak terganggu oleh kendala teknis atau versi yang sudah usang.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Meskipun tampak sederhana, proses input riwayat pendidikan di Aplikasi Dapodik 2026 sering kali menyimpan jebakan kecil yang bisa berdampak besar. Kesalahan sepele dapat membuat data tidak tersimpan, atau bahkan tertolak oleh sistem pusat.

Berikut beberapa kekeliruan yang paling sering dilakukan oleh operator sekolah dan guru, beserta cara menghindarinya:

1. Tidak Menyimpan Setelah Menambah Data

Ini adalah kesalahan klasik yang sering terjadi. Setelah menambahkan data baru, pengguna langsung berpindah ke menu lain tanpa menekan tombol “Simpan”.

Akibatnya, seluruh input hilang dan harus diulang dari awal. Biasakan selalu menekan tombol simpan sebelum menutup atau berganti halaman.

2. Urutan Jenjang Pendidikan Terbalik

Riwayat pendidikan harus diisi berdasarkan kronologi waktu, dimulai dari SD, lalu SMP, kemudian SMA.

Banyak operator secara tidak sengaja menempatkan SMA sebelum SMP karena terburu-buru atau keliru memilih menu. Kesalahan ini membuat sistem membaca data secara tidak logis.

3. Nama Sekolah Tidak Sesuai Ijazah

Pastikan nama satuan pendidikan ditulis sesuai dengan yang tercantum pada ijazah, termasuk tanda baca dan singkatan resmi.

Misalnya, “SMP Negeri 01 Jakarta” berbeda dengan “SMPN 1 Jakarta” jika sistem melakukan pencocokan otomatis terhadap database nasional.

4. Lupa Melakukan Sinkronisasi

Data yang telah diinput di komputer lokal tidak otomatis tersimpan di server pusat sebelum dilakukan sinkronisasi.

Akibatnya, meski tampak tersimpan di aplikasi, data tersebut belum tercatat secara nasional. Lakukan sinkronisasi minimal sekali dalam seminggu atau setiap kali selesai melakukan pembaruan penting.

5. Mengosongkan Kolom Wajib

Kolom seperti jenjang, tahun masuk, dan tahun lulus bersifat wajib isi. Jika salah satu kosong, sistem akan menolak data dan memberikan tanda peringatan merah.

6. Pastikan semua kolom penting terisi dengan benar sebelum menyimpan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, operator sekolah dapat menghindari revisi berulang dan memastikan seluruh data guru tersimpan secara konsisten di sistem nasional Dapodik.

Dampak dan Manfaat Penginputan Data yang Benar

Banyak yang menganggap proses input Dapodik hanya sebatas administrasi rutin. Padahal, pengisian data yang lengkap dan akurat membawa dampak besar baik bagi guru maupun bagi lembaga pendidikan tempat mereka mengajar.

1. Memperkuat Identitas Profesional Guru

Data riwayat pendidikan yang benar mencerminkan kompetensi dan kualifikasi guru secara resmi.

Riwayat akademik dari SD hingga perguruan tinggi menjadi dasar dalam berbagai proses administratif, seperti penempatan, kenaikan pangkat, atau sertifikasi.

2. Mempermudah Pengajuan Tunjangan dan Sertifikasi

Sistem Dapodik kini terintegrasi dengan berbagai platform resmi, termasuk SIMPKB dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Dengan data yang valid, proses verifikasi tunjangan dan sertifikasi menjadi lebih cepat karena sistem dapat melakukan validasi otomatis tanpa pemeriksaan manual.

3. Meningkatkan Keakuratan Data Nasional

Pemerintah pusat menggunakan data Dapodik sebagai dasar dalam menyusun kebijakan pendidikan nasional, termasuk distribusi guru, bantuan sekolah, dan evaluasi mutu pendidikan.

Kesalahan kecil di tingkat sekolah bisa berdampak pada keputusan kebijakan yang tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, akurasi input menjadi tanggung jawab bersama.

4. Menjamin Transparansi dan Akuntabilitas

Data yang tersimpan secara digital memudahkan audit dan pemeriksaan administratif.

Sekolah dapat dengan cepat menampilkan bukti input, sedangkan dinas pendidikan dapat menelusuri perubahan data tanpa harus memeriksa dokumen fisik.

5. Mendukung Akreditasi dan Evaluasi Sekolah

Keakuratan data guru berpengaruh langsung pada penilaian akreditasi sekolah.

Informasi seperti kualifikasi pendidikan, jumlah guru bersertifikat, hingga rasio guru terhadap siswa menjadi indikator penting dalam evaluasi mutu.

Kesimpulan

Pengisian riwayat pendidikan formal di Dapodik versi 2026 mungkin terlihat teknis, namun langkah ini sangat penting dalam menjaga keakuratan data pendidikan nasional. Dengan mengikuti panduan ini secara teliti mulai dari login, pengisian, hingga sinkronisasi maka guru atau operator sekolah dapat memastikan setiap informasi tercatat dengan benar dan sesuai dokumen resmi.

Data yang rapi bukan hanya soal kepatuhan administratif, tapi juga bagian dari tanggung jawab profesional. Sebab, dari data inilah banyak kebijakan pendidikan dan hak-hak guru bergantung.

Maka, pastikan setiap langkah dilakukan dengan penuh perhatian. Ingat: data yang benar hari ini adalah investasi untuk masa depan pendidikan yang lebih tertata.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah semua guru wajib mengisi riwayat pendidikan di Dapodik?

Ya, semua guru dan tenaga kependidikan wajib memastikan data riwayat pendidikan formalnya terisi lengkap, minimal dari jenjang SD hingga pendidikan terakhir.

2. Bisakah saya mengisi data S1 langsung di aplikasi sekolah?

Tidak bisa. Untuk jenjang S1 dan ke atas, pengisian dilakukan melalui laman PTK Data Dik karena sistem akan menarik data otomatis dari database ijazah nasional.

3. Apa yang terjadi jika saya lupa melakukan sinkronisasi?

Data yang belum disinkron tidak akan tersimpan di server pusat. Artinya, data tersebut belum dianggap valid oleh sistem nasional.

4. Bagaimana jika data yang sudah saya isi ternyata salah?

Anda dapat kembali ke menu Riwayat Pendidikan Formal, klik data yang salah, lakukan perbaikan, lalu simpan dan sinkronkan ulang.

5. Mengapa kolom bidang studi wajib diisi “Umum”?

Karena untuk jenjang SD hingga SMA tidak memiliki spesialisasi bidang studi tertentu. Pengisian “Umum” menandakan pendidikan dasar dan menengah tanpa peminatan khusus.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url