Apa Itu Proktor dalam Ujian ANBK? Begini Penjelasan Lengkapnya

Apa itu proktor - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan program evaluasi penting yang diselenggarakan pemerintah untuk mengukur kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk menilai capaian belajar siswa dalam aspek literasi, numerasi, dan karakter.

Kelancaran pelaksanaan ANBK sangat bergantung pada peran krusial para proktor. Arti Proktor ANBK adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi jalannya ujian di setiap ruangan. Kemampuan dan profesionalisme proktor menjadi kunci utama dalam memastikan terlaksananya ujian ANBK dengan baik, jujur, dan akuntabel.

Pada bagian ini, kita akan membahas lebih dalam tentang peran proktor dalam ujian ANBK. Kita akan memahami pengertian proktor, tugas dan tanggung jawabnya, serta panduan untuk menjadi proktor yang profesional. Nah, apa-apa sajakah itu? berikut ulasannya.

Apa Itu Proktor ANBK?

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), proktor ANBK adalah petugas sekolah yang bertanggung jawab langsung terhadap kelancaran teknis dan ketertiban ujian di ruang asesmen. 

Proktor bukan sekadar pendamping ujian, melainkan pengendali utama sistem ANBK di tingkat satuan pendidikan. Oleh karena itu, mereka dipilih dan ditugaskan secara khusus oleh sekolah serta wajib mengikuti pelatihan resmi sebelum pelaksanaan ujian.

Secara operasional, proktor menangani berbagai aspek teknis ANBK, mulai dari memastikan perangkat komputer dan jaringan siap digunakan, menjalankan aplikasi ujian, hingga membantu peserta ketika terjadi kendala seperti gagal login, token tidak muncul, atau aplikasi tidak berjalan normal. 

Dalam praktiknya, proktor juga harus mampu mengambil keputusan cepat tanpa mengganggu jalannya ujian, terutama ketika masalah teknis muncul di tengah sesi asesmen.

Singkatnya, proktor ANBK merupakan garda terdepan yang menjaga agar proses asesmen berjalan sesuai prosedur dan menghasilkan data yang valid. 

Tingkat ketelitian, kesiapan teknis, dan profesionalisme proktor sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil ANBK yang nantinya digunakan sebagai dasar evaluasi mutu pendidikan.

Mengapa Proktor ANBK Penting?

Dalam pelaksanaan ANBK di lapangan, gangguan teknis bukan hal yang jarang terjadi. Jaringan internet yang tiba-tiba tidak stabil, komputer peserta yang gagal login, hingga soal yang tidak muncul sempurna kerap muncul, terutama di sekolah dengan keterbatasan sarana. 

Pada situasi seperti inilah peran proktor menjadi sangat menentukan. Proktor tidak hanya bertugas menjaga agar ujian “tetap berjalan”, tetapi memastikan proses asesmen berlangsung sesuai prosedur, jujur, dan menghasilkan data yang valid. 

Kesalahan kecil seperti token terlambat dibagikan, sinkronisasi yang gagal, atau penanganan masalah yang tidak tepat bisa berdampak langsung pada kualitas hasil ANBK.

Ketika proktor bekerja secara teliti dan profesional, hasil asesmen dapat mencerminkan kemampuan nyata siswa. Sebaliknya, ujian yang dipaksakan selesai tanpa penanganan teknis yang benar berisiko menghasilkan data yang bias dan tidak akurat.

Di sisi lain, proktor juga berperan sebagai penghubung antara sistem digital dan pengguna. Tidak semua guru maupun siswa terbiasa dengan aplikasi ANBK. 

Proktor membantu menerjemahkan prosedur teknis ke dalam praktik lapangan yang mudah dipahami, sehingga ujian dapat berlangsung tertib tanpa menambah tekanan psikologis bagi peserta.

Baca Juga
Tugas Utama Seorang Proktor dalam ANBK

Tugas dan Tanggung Jawab Proktor ANBK

Proktor merupakan sosok kunci dalam kelancaran pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). 

Tugas mereka tidak hanya muncul saat ujian berlangsung, tetapi dimulai sejak tahap persiapan hingga pasca pelaksanaan. 

Dalam praktiknya, proktor menjadi pihak yang paling memahami kondisi teknis di ruang ujian dan sering kali harus mengambil keputusan cepat ketika terjadi kendala.

1. Memastikan kesiapan komputer dan jaringan

Sebelum hari pelaksanaan, proktor wajib melakukan pengecekan menyeluruh terhadap perangkat komputer, mulai dari kondisi hardware, sistem operasi, hingga aplikasi ANBK. 

Jaringan internet juga harus diuji kestabilannya, termasuk memastikan server lokal dapat terhubung dengan baik. Dalam banyak kasus di lapangan, proktor bahkan menyiapkan komputer cadangan untuk mengantisipasi perangkat yang tiba-tiba bermasalah saat ujian berlangsung.

2. Mengelola dan membagikan token ujian

Saat ujian dimulai, proktor bertanggung jawab menghasilkan dan membagikan token ujian kepada peserta. Token ini bersifat sensitif karena menentukan akses peserta ke soal ujian. 

Kesalahan waktu atau keterlambatan pembagian token dapat mengganggu seluruh sesi, sehingga proktor dituntut bekerja cermat dan tepat waktu.

3. Mengawasi jalannya ujian dari sisi teknis

Selama ujian berlangsung, proktor memantau kondisi sistem, memastikan aplikasi berjalan normal, dan membantu peserta yang mengalami kendala teknis seperti gagal login, layar membeku, atau soal tidak muncul. 

Dalam kondisi tertentu, proktor harus segera memutuskan apakah peserta perlu logout, pindah perangkat, atau menunggu sinkronisasi ulang agar ujian tetap berjalan tertib.

4. Mengunggah dan mengamankan data hasil ujian

Setelah sesi ujian selesai, proktor bertugas memastikan seluruh data jawaban peserta tersimpan dengan baik dan berhasil diunggah ke server pusat. 

Proses ini krusial karena kegagalan sinkronisasi dapat berdampak pada validitas data asesmen. Oleh karena itu, proktor biasanya melakukan pengecekan ulang sebelum memastikan sesi benar-benar selesai.

Selain tugas teknis tersebut, proktor ANBK dituntut bersikap tenang, sigap, dan disiplin dalam mengikuti prosedur. 

Tekanan waktu, gangguan teknis, serta tanggung jawab menjaga integritas ujian menjadikan peran proktor tidak sekadar administratif, tetapi juga strategis dalam menjamin kredibilitas pelaksanaan ANBK.

Panduan Menjadi Proktor ANBK

Persyaratan Menjadi Proktor ANBK

Menjadi proktor ANBK tidak cukup hanya “ditunjuk” oleh sekolah. Ada sejumlah persyaratan dasar yang perlu dipenuhi agar pelaksanaan asesmen berjalan lancar dan minim kendala teknis. Berdasarkan praktik di lapangan, proktor yang memenuhi kriteria berikut umumnya lebih siap menghadapi situasi ujian sebenarnya.

Pertama, proktor setidaknya memiliki kualifikasi pendidikan minimal SMA atau sederajat. Namun dalam praktiknya, latar belakang pendidikan bukan faktor penentu utama. Yang jauh lebih penting adalah kemampuan memahami alur kerja sistem ANBK dan ketelitian dalam menjalankan prosedur.

Kedua, proktor wajib memiliki pemahaman dasar tentang komputer dan jaringan internet. Ini mencakup kemampuan mengoperasikan perangkat, melakukan pengecekan aplikasi, hingga memahami masalah sederhana seperti koneksi terputus atau komputer yang tidak merespons. Di banyak sekolah, kendala teknis justru muncul dari hal-hal kecil yang luput diperiksa sejak awal.

Selain itu, proktor dituntut mampu bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab. Pada hari pelaksanaan ANBK, proktor sering harus mengambil keputusan cepat tanpa banyak waktu untuk berdiskusi. Kesalahan kecil, seperti terlambat membagikan token atau keliru memilih sesi ujian, bisa berdampak pada seluruh peserta.

Pelatihan Proktor ANBK

Sebelum melaksanakan tugasnya, proktor akan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh penyelenggara ANBK. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali proktor dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk:

  1. Memahami teknis pelaksanaan ujian ANBK.
  2. Mengoperasikan aplikasi ujian ANBK.
  3. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis yang mungkin terjadi selama ujian.
  4. Menjaga keamanan dan ketertiban selama ujian.
  5. Mengamankan data hasil ujian.

Kewajiban Proktor ANBK

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), proktor tidak hanya menjalankan tugas teknis, tetapi juga memikul kewajiban yang berkaitan langsung dengan ketertiban, keamanan, dan validitas data ujian. 

Oleh karena itu, proktor wajib mengikuti seluruh arahan dan petunjuk dari penanggung jawab ujian sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Kewajiban proktor ANBK meliputi beberapa hal penting berikut:

  1. Datang tepat waktu di lokasi ujian, termasuk hadir lebih awal untuk memastikan seluruh sistem dan perangkat siap digunakan sebelum peserta memasuki ruang ujian.
  2. Mempersiapkan peralatan ujian secara menyeluruh, mulai dari komputer, jaringan, hingga aplikasi ANBK, guna meminimalkan risiko gangguan teknis saat ujian berlangsung.
  3. Mengelola dan membagikan token ujian kepada peserta sesuai jadwal dan ketentuan, karena kesalahan dalam tahap ini dapat menghambat akses peserta ke soal ujian.
  4. Mengawasi jalannya ujian dari sisi teknis dan administrasi, serta memastikan peserta mengikuti ujian dengan tertib tanpa melakukan kecurangan.
  5. Memberikan bantuan teknis kepada peserta jika terjadi kendala, dengan tetap menjaga agar intervensi yang dilakukan tidak melanggar ketentuan pelaksanaan ujian.
  6. Mengunggah hasil ujian ke server pusat secara benar dan tepat waktu, sekaligus memastikan data tersimpan dengan aman sebelum sesi dinyatakan selesai.
  7. Menjaga kerahasiaan data ujian dan hasil asesmen, baik selama pelaksanaan maupun setelah ujian berakhir, sebagai bagian dari tanggung jawab profesional proktor.

Pemenuhan kewajiban tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga integritas pelaksanaan ANBK. Kelalaian pada satu tahap saja dapat berdampak pada terganggunya sesi ujian maupun validitas data hasil asesmen yang dikumpulkan.

Tantangan yang Dihadapi Proktor di Lapangan

Meski tampak sederhana, pekerjaan proktor penuh tantangan. Beberapa kendala umum yang sering dihadapi antara lain:
  1. Gangguan jaringan internet yang tidak stabil.
  2. Keterbatasan jumlah komputer dibanding jumlah peserta.
  3. Kegagalan sinkronisasi data antara server lokal dan pusat.
  4. Kurangnya pemahaman peserta terhadap sistem digital.
  5. Tekanan waktu yang membuat proktor harus sigap mengambil keputusan cepat.

Namun, di balik semua tantangan itu, banyak proktor yang justru merasa bangga. Mereka menjadi bagian dari sejarah perubahan sistem pendidikan Indonesia menuju era digital.

Pengaruh Kinerja Proktor terhadap Kualitas ANBK

Kinerja proktor memiliki efek langsung terhadap validitas hasil ANBK. Jika ujian berjalan lancar tanpa kendala teknis, maka hasil asesmen mencerminkan kemampuan asli siswa. 

Sebaliknya, jika banyak gangguan seperti token gagal muncul atau soal tidak terbuka maka kualitas data bisa menurun. Karena itu, profesionalisme proktor ikut menentukan reliabilitas data nasional pendidikan Indonesia. Itulah sebabnya, peran mereka tidak boleh dianggap remeh.

Kesimpulan

Proktor ANBK memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan kejujuran pelaksanaan ujian ANBK. 

Mereka bertugas mengatur segala hal terkait teknis pelaksanaan ujian, mulai dari memastikan komputer peserta berfungsi dengan baik, membagikan token ujian, mengawasi jalannya ujian, hingga mengunggah hasil ujian ke server pusat. 

Ia juga harus bersikap sigap, tenang, dan mampu mengatasi masalah teknis yang mungkin terjadi selama ujian.

Diharapkan proktor dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan bertanggung jawab, sehingga menghasilkan data evaluasi yang akurat untuk pengembangan pendidikan di Indonesia. 

Demikianlah ulasan penjelasan tentang apa itu proktor, tugas pokok dan peranannya dalam kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), semoga bermanfaat.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Bagaimana cara menjadi proktor ANBK?

Untuk bisa menjadi proktor ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), seseorang perlu memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan sekolah atau dinas pendidikan. 

Umumnya, calon proktor harus memiliki kemampuan dasar dalam mengoperasikan komputer dan memahami jaringan. Setelah itu, mereka wajib mengikuti pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh panitia ANBK agar memahami sistem dan prosedur ujian secara menyeluruh.

2. Apa saja tugas dan tanggung jawab proktor ANBK?

Tugas utama seorang proktor adalah memastikan ujian berjalan lancar tanpa kendala teknis. Mereka bertanggung jawab mempersiapkan perangkat komputer, mengatur jaringan, membantu peserta jika ada masalah teknis selama ujian, serta mengunggah hasil ujian ke server pusat. Singkatnya, proktor adalah ujung tombak keberhasilan teknis pelaksanaan ANBK di sekolah.

3. Apakah proktor ANBK mendapatkan honor?

Ya, proktor biasanya menerima honorarium sebagai bentuk apresiasi atas tugas dan tanggung jawabnya. Besaran honor bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing sekolah, panitia penyelenggara, atau daerah. Meskipun nilainya bisa berbeda-beda, peran proktor tetap sangat vital dalam suksesnya pelaksanaan ANBK.

4. Apa perbedaan antara proktor dan teknisi ANBK?

Peran proktor dan teknisi sama-sama penting, tetapi fokusnya berbeda. Proktor bertanggung jawab pada aspek pelaksanaan dan administrasi ujian di sistem ANBK, seperti login peserta, pengawasan, dan pengiriman data. 

Sementara itu, teknisi lebih fokus pada dukungan teknis, seperti pengaturan jaringan, server lokal, dan perbaikan perangkat keras atau lunak jika terjadi gangguan. Keduanya saling bekerja sama agar pelaksanaan ANBK berjalan lancar.

5. Berapa lama masa tugas proktor ANBK?

Masa tugas proktor biasanya berlangsung selama periode pelaksanaan ANBK, yang bisa berlangsung beberapa hari tergantung jenjang pendidikan dan jumlah sesi ujian. Namun, persiapan sebelum ujian dan penyelesaian pasca-ujian seperti pengunggahan data atau laporan juga menjadi bagian dari tanggung jawab proktor.

6. Apakah ada pelatihan resmi untuk proktor ANBK?

Ya, setiap calon proktor diwajibkan mengikuti pelatihan resmi yang biasanya difasilitasi oleh dinas pendidikan atau panitia ANBK tingkat daerah. Pelatihan ini mencakup penggunaan aplikasi ANBK, pengelolaan server, hingga cara menangani masalah teknis yang mungkin muncul saat ujian berlangsung. Pelatihan ini sangat penting agar proktor siap menjalankan tugas secara profesional.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url