Download Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris SD Fase A, B, dan C

Blog Administrasi Sekolah - Bahasa Inggris kini bukan lagi sekadar mata pelajaran tambahan, tetapi sudah dianggap sebagai keterampilan dasar abad ke-21. Dengan menguasai bahasa internasional ini sejak dini, anak-anak Indonesia diharapkan bisa lebih percaya diri bersaing di kancah global. Namun, pengajaran di tingkat sekolah dasar (SD) tentu tidak sama dengan di SMP atau SMA. Di sinilah Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris SD hadir sebagai panduan resmi yang disusun pemerintah melalui Kurikulum Merdeka.

Dokumen CP ini memetakan bagaimana kemampuan berbahasa Inggris siswa berkembang dari fase awal hingga fase akhir SD. Menariknya, pendekatan yang digunakan sangat komunikatif, menyenangkan, dan dekat dengan kehidupan anak-anak. Mari kita ulas lebih dalam bagaimana Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase A, B, dan C dirancang, serta apa implikasinya bagi guru, siswa, dan dunia pendidikan.

Struktur Capaian Pembelajaran

Kalau kita perhatikan, struktur CP Bahasa Inggris SD cukup konsisten di setiap fase. Alurnya dimulai dari rasional (mengapa pelajaran ini penting), lalu berlanjut ke tujuan mata pelajaran, karakteristik dan elemen utama, hingga uraian capaian per elemen.

Fokus utamanya adalah membangun kemampuan berkomunikasi sederhana, bukan sekadar menghafal tata bahasa. Pembelajaran dibuat aktif, kolaboratif, dan menyenangkan. Lagu, permainan, cerita, hingga dialog peran diposisikan sebagai bagian penting dari proses belajar.

Tiga elemen keterampilan yang menjadi inti adalah:

  1. Menyimak–Berbicara (Listening–Speaking): anak belajar berinteraksi, merespons instruksi, dan menggunakan strategi komunikasi sederhana.
  2. Membaca–Memirsa (Reading–Viewing): pengenalan hubungan bunyi-huruf, penguasaan kosakata umum, hingga pemahaman teks sederhana.
  3. Menulis–Mempresentasikan (Writing–Presenting): mulai dari menyalin kosakata, menulis kalimat sederhana, sampai menghasilkan teks mini dengan bantuan guru.

Yang menarik, dokumen Fase A menegaskan penggunaan pendekatan berbasis teks (genre-based) dengan tahapan BKoF → MoT → JCoT → ICoT. Artinya, siswa diajak dari sekadar mengenal konteks, melihat contoh, berlatih bersama, hingga akhirnya mencoba mandiri sesuai level mereka.

Rasional dan Tujuan Mata Pelajaran

Kenapa sih anak SD harus belajar bahasa Inggris? Dokumen CP memberi jawaban tegas. Bahasa Inggris dipandang sebagai pintu menuju akses informasi global, media pergaulan internasional, dan bekal daya saing di masa depan.

Tapi, tentu saja fokus di SD bukan langsung debat dalam bahasa Inggris. Sasaran utamanya adalah komunikasi sederhana yang fungsional, khususnya dalam situasi sehari-hari yang dekat dengan dunia anak, seperti di kelas atau rumah.

Tujuan inti CP Bahasa Inggris SD antara lain:

  1. Membantu siswa memahami dan merespons teks lisan, tulisan, maupun visual yang sederhana.
  2. Membiasakan anak berinteraksi dengan pola kalimat umum yang sering muncul di sekolah atau rumah.
  3. Membimbing siswa agar bisa mengungkapkan ide dasar, baik lisan maupun tulisan, meski dengan bantuan guru.
  4. Menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Inggris sekaligus membangun kesadaran budaya yang lebih luas.

Bahasa Inggris baru diwajibkan mulai Fase B. Fase A lebih diprioritaskan untuk literasi bahasa Indonesia. Namun, jika sekolah ingin memperkenalkan bahasa Inggris lebih awal, CP Fase A sudah menyiapkan kerangka pengantar dan rasionalnya.

Tahapan Capaian dari Fase A ke C

1. Fase A (Kelas 1-2)

Di fase ini, anak-anak baru diperkenalkan dengan dasar-dasar keterampilan bahasa. Pembelajarannya masih bersifat persiapan literasi. Fokus utamanya:

  • Mengenal enam keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, mempresentasikan),
  • Menggunakan pendekatan genre-based yang komunikatif,
  • Menjalani tahapan belajar dari melihat contoh hingga mencoba sendiri.

Karena belum diwajibkan, fase ini lebih berfungsi sebagai landasan awal jika sekolah ingin memberi paparan bahasa Inggris sejak dini.

2. Fase B (Kelas 3–4)

Masuk ke Fase B, bahasa Inggris mulai diwajibkan. Anak-anak diajak berkomunikasi sederhana, misalnya menyapa, berkenalan, atau mengucapkan terima kasih. Mereka juga belajar merespons instruksi di kelas dengan tindakan atau gesture.

Dalam aspek membaca, siswa diperkenalkan pada hubungan bunyi dan huruf. Mereka belajar mengenali kata atau kalimat pendek, sering kali dengan bantuan gambar. Menulis pun dimulai dari hal sederhana: menyalin kata, memberi label pada gambar, atau menulis deskripsi kecil dengan bantuan visual.

Intinya, Fase B bertujuan membangun kepercayaan diri. Anak tidak dituntut sempurna, tapi diharapkan berani mencoba menggunakan bahasa Inggris dalam konteks yang akrab, seperti kelas dan rumah.

3. Fase C (Kelas 5–6)

Fase C adalah tahap di mana siswa sudah bisa menggunakan bahasa Inggris dalam interaksi sosial yang lebih beragam, meski masih sederhana. Mereka dilatih memakai pola kalimat tertentu untuk situasi yang dapat diprediksi, misalnya bertanya arah atau menjelaskan kegiatan sehari-hari.

Aspek membaca semakin berkembang. Anak sudah bisa memahami kosakata yang sering digunakan (high-frequency words), membaca teks pendek, termasuk yang digital atau multimodal, lalu menemukan informasi spesifik.

Di sisi menulis, mereka belajar menyusun teks sederhana seperti pesan singkat, caption, atau deskripsi mini dengan bantuan guru. Phonics atau hubungan bunyi-huruf juga diperdalam agar kemampuan membaca dan menulis lebih lancar.

Implikasi untuk Guru

Apa yang bisa dipelajari guru dari CP ini? Banyak. Dokumen CP secara eksplisit memberikan arah bahwa pembelajaran bahasa Inggris di SD harus dirancang aktif, kreatif, dan bertahap. Beberapa strategi kunci antara lain:

  1. Mulai dari lisan sebelum literasi. Anak-anak sebaiknya dilatih mendengar dan berbicara dulu. Membaca dan menulis diperkenalkan perlahan lewat gambar atau visual.
  2. Gunakan siklus genre-based. Mulai dari memberi konteks, memberi model, berlatih bersama, hingga mencoba mandiri. Siklus ini membuat siswa belajar bertahap tanpa merasa terbebani.
  3. Pilih konteks dekat. Topik seputar keluarga, kelas, hobi, atau makanan lebih mudah dipahami anak.
  4. Ajarkan survival phrases. Ungkapan seperti “Could you repeat, please?” atau “What does it mean?” penting agar anak tahu cara bertahan dalam percakapan.
  5. Phonics fungsional. Ajarkan hubungan bunyi dan huruf, supaya anak tidak kesulitan membaca atau menulis kosakata sederhana.

Asesmen Komprehensif

Salah satu hal menarik dari CP Bahasa Inggris adalah model asesmennya. Tidak cukup hanya tes tulis. Guru didorong melakukan asesmen autentik:

  1. Kinerja lisan. Anak diminta bermain peran, merespons instruksi, atau bercerita dengan gambar.
  2. Membaca. Guru bisa melakukan phonics check atau meminta siswa menemukan informasi dalam teks pendek.
  3. Menulis. Dari sekadar menyalin kata di Fase B hingga menulis teks mini di Fase C. Rubrik penilaian bisa meliputi isi, organisasi, penggunaan kosakata, dan kerapian.
  4. Portofolio. Kumpulan poster, kartu kosakata, atau rekaman percakapan siswa bisa dijadikan dokumentasi capaian belajar.

Dengan cara ini, guru tidak hanya menilai pengetahuan, tapi juga keberanian, proses belajar, dan strategi komunikasi siswa.

Hubungan CP dengan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka menargetkan lahirnya Profil Pelajar Pancasila, dan CP Bahasa Inggris mendukung hal ini. Misalnya:

  1. Iman dan Takwa: meski bukan langsung diajarkan, anak bisa diajak menghargai nilai budaya lewat perbandingan sederhana.
  2. Bernalar kritis: membaca teks lalu menemukan informasi spesifik.
  3. Kreatif: membuat poster atau caption dalam bahasa Inggris.
  4. Gotong royong: bekerja kelompok dalam proyek kecil.
  5. Kebinekaan global: mengenal budaya lain lewat makanan atau kebiasaan sehari-hari.

Contoh cepat: proyek mini “Our School Heroes” di mana siswa membuat poster tentang guru atau teman yang jadi inspirasi, lalu presentasi singkat dalam bahasa Inggris.

Unduhan Dokumen CP Bahasa Inggris SD Fase A, B, dan C


Bagi guru maupun tenaga pendidik yang ingin langsung memanfaatkan dokumen resmi, pemerintah telah menyediakan file Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris SD untuk setiap fase. Dokumen ini berbentuk PDF dan bisa dijadikan acuan dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) maupun modul ajar di kelas.

👉 Download Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris SD Fase A

👉 Download Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris SD Fase B

👉 Download Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris SD Fase C

Ketiga file tersebut memuat uraian lengkap elemen, tujuan, dan capaian tiap fase. Dengan mengunduhnya, guru tidak perlu lagi menebak-nebak target kompetensi, karena semua sudah tertulis jelas dan dapat langsung diadaptasi sesuai konteks sekolah.

Penutup

CP Bahasa Inggris SD menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa bukan soal mengejar kesempurnaan tata bahasa, melainkan soal melatih keberanian komunikasi. Dari paparan awal di Fase A, ke fondasi lisan di Fase B, hingga komunikasi sederhana di Fase C, semua diarahkan agar siswa merasa bahasa Inggris itu menyenangkan dan berguna.

Jika guru mampu menerapkan kegiatan yang bermakna, kontekstual, dan disertai asesmen autentik, maka anak-anak akan tumbuh dengan kepercayaan diri. Mereka mungkin belum fasih bercakap-cakap panjang, tetapi sudah bisa menggunakan bahasa Inggris untuk kebutuhan sederhana. Dan itulah bekal penting yang akan membuka pintu menuju kompetensi yang lebih tinggi di jenjang berikutnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url