Cara Mengisi Data Infrastruktur dan Tim Teknis TKA 2025
Blog tentang Pendidikan - Transformasi pendidikan di Indonesia tak lagi hanya soal kurikulum dan metode belajar. Kini, aspek asesmen pun berevolusi. Salah satu inovasi yang sedang hangat dibicarakan di dunia pendidikan adalah Tes Kemampuan Akademik (TKA) yaitu sistem evaluasi nasional yang mulai diberlakukan secara bertahap sejak 2025.
Bagi sekolah, terutama operator dan guru, TKA bukan sekadar ujian. Ia menjadi tolok ukur kesiapan satuan pendidikan menghadapi asesmen berbasis digital dan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Namun, agar pelaksanaannya berjalan lancar, sekolah perlu menyiapkan data infrastruktur dan tim teknis melalui laman resmi TKA. Proses pengisian ini penting karena menjadi dasar penentuan kesiapan sekolah baik dari sisi sarana, jaringan, maupun sumber daya manusia.
Artikel ini akan mengulas langkah-langkah lengkap cara mengisi data infrastruktur dan tim teknis TKA, sekaligus memberikan gambaran lebih luas tentang peran operator, guru, dan teknisi dalam mendukung asesmen nasional ini.
Apa Itu Pengisian Data Infrastruktur TKA?
Sebelum memahami langkah teknis, penting mengetahui makna dari “data infrastruktur” dalam konteks TKA.
Infrastruktur di sini bukan sekadar bangunan fisik atau jaringan komputer, tetapi keseluruhan kesiapan sarana-prasarana digital sekolah dalam menyelenggarakan ujian berbasis komputer.
Mulai dari jumlah komputer klien, kapasitas internet, sumber listrik, hingga siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan ujian yang semuanya harus terdata dengan jelas di laman tka.pusmendik.go.id (atau kadang disebut tka.kemendikdasmen.go.id).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan bahwa pendataan ini bukan sekadar formalitas. Data inilah yang akan digunakan untuk:
- Menentukan status kesiapan sekolah — apakah dapat melaksanakan TKA secara mandiri atau harus menumpang ke sekolah lain.
- Menyusun kebutuhan teknis nasional — termasuk dukungan jaringan, perangkat, dan pelatihan SDM.
- Memastikan keadilan akses asesmen — agar tidak ada sekolah tertinggal karena kendala infrastruktur.
Dengan kata lain, pengisian data ini merupakan langkah awal yang menentukan sukses tidaknya pelaksanaan TKA di satuan pendidikan.
Login ke Laman Resmi TKA
Langkah pertama tentu adalah masuk ke laman resmi TKA. Caranya mirip dengan login pada sistem ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), hanya saja dengan penyesuaian pada kata sandi.
Berikut panduan singkatnya:
- Buka situs https://tka.kemendikdasmen.go.id/.
- Masukkan username yang sama dengan akun ANBK sekolah.
- Untuk password, gunakan format: TKA + NPSN Sekolah + * (misalnya: TKA69899*)
- Setelah berhasil login, pengguna diarahkan ke dashboard utama.
Nah, disinilah operator dapat melihat berbagai menu, termasuk administrasi tes, data master, dan infrastruktur. Pastikan sebelumnya sudah memperbarui password dan melengkapi identitas operator, email, serta nomor telepon aktif.
Langkah ini tampak sederhana, tetapi sangat penting karena menentukan akses penuh ke seluruh fitur administrasi TKA.
Mengisi Infrastruktur dan Tim Teknis
Setelah login berhasil, tahap berikutnya adalah menuju menu “Administrasi Tes”. Di sinilah operator menginput dua komponen utama: status dan infrastruktur serta tim teknis.
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda namun saling berkaitan.
1. Status dan Infrastruktur Sekolah
Bagian ini merekam kondisi aktual sekolah dalam hal sarana dan kesiapan teknis. Berikut elemen penting yang perlu diisi:
Jumlah peserta tingkat akhir
Ini mengacu pada jumlah siswa yang akan mengikuti TKA misalnya siswa kelas 12 untuk SMA/SMK tahun 2025, atau kelas 6 dan 9 untuk SD dan SMP tahun 2026. Jika masih ada perdebatan apakah menghitung semua siswa kelas akhir atau hanya yang mendaftar TKA, operator disarankan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat agar tidak salah input.
Status pelaksanaan
Pilih “Mandiri” jika sekolah memiliki perangkat dan koneksi internet sendiri. Jika fasilitas terbatas, pilih opsi “Menumpang” pada sekolah lain.
Moda pelaksanaan
Umumnya disarankan memilih Online untuk memudahkan sinkronisasi data, kecuali jika kondisi jaringan di wilayah tertentu tidak memungkinkan.
2. Data Tim Teknis
Bagian ini mencatat siapa saja yang bertanggung jawab atas pelaksanaan TKA di sekolah. Data ini penting untuk koordinasi nasional, terutama jika terjadi kendala teknis saat ujian berlangsung.
Isikan dengan lengkap informasi berikut:
- Nama dan kontak penanggung jawab utama sekolah.
- Proktor utama, dalam hal ini operator teknis yang mengelola server ujian.
- Teknisi jaringan (jika ada).
- Email aktif dan nomor telepon masing-masing.
Sekolah dengan jumlah peserta besar sebaiknya menyiapkan lebih dari satu proktor, agar pelaksanaan ujian bisa dibagi dalam beberapa sesi tanpa kendala.
Mengisi Data Infrastruktur
Pada menu infrastruktur, setiap sekolah wajib melengkapi data teknis berikut:
- Jumlah komputer proktor – sesuai jumlah proktor yang bertugas.
- Jumlah laboratorium komputer – termasuk lab sementara yang digunakan saat TKA.
- Jumlah komputer klien milik sekolah – perangkat yang dipakai siswa untuk ujian.
- Jumlah komputer pinjaman/sewa – jika ada kerja sama dengan sekolah lain.
- Jumlah switch jaringan dan access point – peralatan penting agar koneksi tetap stabil.
- Sumber listrik dan kapasitas daya – misalnya PLN 900-2200 watt, serta cadangan genset jika tersedia.
- Penyedia layanan internet dan kecepatan bandwith.
Untuk memastikan kecepatan jaringan sesuai kebutuhan, operator dapat menggunakan situs seperti Speedtest.net. Tes ini akan menunjukkan kecepatan unduh dan unggah (download/upload) dalam satuan Mbps dimana hal ini sebagai indikator penting agar ujian tidak terganggu lagi.
Semua data tersebut akan menjadi acuan Kemendikbud dalam memetakan kesiapan digital sekolah secara nasional.
Mencetak Surat Kesiapan Sekolah
Setelah data diisi dan disimpan, langkah berikutnya adalah mencetak surat kesiapan pelaksanaan TKA.
Surat ini berfungsi sebagai bukti bahwa sekolah telah menyiapkan seluruh kebutuhan teknis dan administrasi.
Dokumen akan berisi:
- Identitas sekolah (nama, NPSN, alamat, kabupaten/kota).
- Status pelaksanaan (mandiri/menumpang).
- Daftar perangkat dan jumlah peserta.
- Nama tim teknis dan proktor.
Namun, jika saat mencetak surat ternyata data kabupaten/kota belum muncul, operator disarankan mengecek kembali kolom wilayah di menu administrasi tes. Setelah diperbaiki, surat dapat dicetak ulang lalu diunggah dalam format gambar (JPG/PNG) seperti di sistem ANBK.
Jadwal Pelaksanaan dan Tahapan TKA
Berdasarkan pedoman Kemendikbudristek, jadwal TKA diatur berbeda untuk setiap jenjang pendidikan:
Bagi sekolah jenjang dasar dan menengah, waktu ini masih cukup panjang untuk mempersiapkan sarana dan data. Namun, Kemendikbudristek menekankan agar pengisian data dilakukan sejak awal demi memastikan validasi sistem dan dukungan anggaran.
Hubungan Pengisian Data dengan Anggaran Sekolah
Banyak operator dan kepala sekolah bertanya, apakah pengisian data infrastruktur ini berpengaruh pada anggaran? Jawabannya: ya, sangat berpengaruh.
Dalam pedoman pelaksanaan TKA, disebutkan bahwa seluruh biaya pelaksanaan asesmen mulai dari teknis, sarana, hingga honor panitia dapat dianggarkan melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sesuai peraturan yang berlaku.
Artinya, pengisian data ini juga menjadi dasar bagi sekolah untuk:
- Menyusun rencana kebutuhan sarana TKA dalam RKAS.
- Menentukan besaran honor bagi proktor, pengawas, dan teknisi.
- Mengajukan dukungan perangkat tambahan bila diperlukan.
Semakin akurat data yang dimasukkan, semakin mudah sekolah dalam menyesuaikan kebutuhan dengan anggaran resmi.
Mengapa Pengisian Data Ini Penting?
Bisa dikatakan, inilah fondasi pelaksanaan TKA. Tanpa data infrastruktur dan tim teknis yang valid, sekolah berisiko mengalami berbagai kendala:
- Tidak terdaftar dalam sistem pusat TKA.
- Kesulitan mendapatkan dukungan teknis.
- Tidak masuk dalam perencanaan anggaran BOSP.
- Potensi penundaan pelaksanaan ujian.
Selain itu, dari perspektif nasional, data ini digunakan untuk mendeteksi kesenjangan infrastruktur pendidikan antar daerah merupakan hal yang sangat penting dalam pemerataan mutu pendidikan Indonesia.
Tips untuk Operator Sekolah
Agar proses pengisian berjalan lancar, berikut beberapa tips praktis:
- Cek kembali data Dapodik sebelum impor: Pastikan seluruh siswa kelas akhir sudah terdaftar dan tidak ada yang “residu”.
- Isi data dengan yang sebenarnya: Jangan mengada-ada jumlah perangkat atau kapasitas internet, karena verifikasi lapangan bisa dilakukan.
- Simpan dokumen pendukung: Simpan hasil speed test, foto lab, dan bukti perangkat yang berguna saat validasi.
- Koordinasi dengan dinas dan proktor ANBK: Banyak mekanisme TKA mirip ANBK, jadi pengalaman sebelumnya bisa jadi acuan.
- Cetak dan unggah surat kesiapan tepat waktu: Karena dokumen ini menjadi syarat utama verifikasi tahap awal TKA.
Kesimpulan
Tes Kemampuan Akademik (TKA) bukan sekadar asesmen baru, melainkan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Bagi sekolah, tahap pertama menuju pelaksanaan yang sukses adalah pengisian data infrastruktur dan tim teknis dengan benar dan lengkap.
Dari proses login, input data perangkat, hingga mencetak surat kesiapan yang semuanya menggambarkan kesiapan sekolah untuk menghadapi ujian berbasis digital yang lebih modern dan transparan.
Semakin matang persiapan teknis, semakin besar peluang siswa mengikuti asesmen dengan lancar dan adil.
Pertanyaan Umum (FAQ)
1. Apakah data TKA terhubung dengan Dapodik dan ANBK?
Ya. Data dasar sekolah dan siswa diambil dari Dapodik. Mekanisme login dan menu di web TKA juga mirip ANBK.
2. Siapa yang bertanggung jawab mengisi data TKA?
Operator sekolah bersama proktor dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab utama.
3. Apakah sekolah kecil bisa melaksanakan TKA mandiri?
Bisa, asalkan memiliki perangkat, koneksi internet stabil, dan daya listrik mencukupi.
4. Apakah ada honor bagi proktor dan teknisi?
Ada. Satuan pendidikan dapat menganggarkannya melalui dana BOS sesuai ketentuan.
5. Kapan batas waktu pengisian data TKA untuk SMA/SMK?
Umumnya sebelum pendaftaran peserta ditutup, sekitar awal Oktober 2025.



